Ulangan 6

Menyimpan Firman Allah di Dalam Hati

10 April 2024
Pdt. Sumito Sung

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi gereja saat ini adalah bagaimana memasukkan firman TUHAN ke dalam pikiran orang-orang Kristen. Orang-orang Kristen melupakan sebagian besar khotbah yang mereka dengar. Mereka lebih banyak terpengaruh oleh informasi dari sekitar mereka yang dikemas dengan cara yang sangat menarik. Apakah mungkin kita bisa membuat orang-orang Kristen memahami dan mencerna firman TUHAN? Ayat 6-9 memberi kita petunjuk tentang cara menghadapi tantangan ini.

Di ayat 6, Musa memaparkan sikap yang seharusnya terhadap firman TUHAN, "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah kautaruh dalam hatimu." Kata "hati" menunjuk pada pikiran yang membuat keputusan dan pilihan. Pemikiran dan perilaku kita seharusnya dipengaruhi oleh firman Allah. Raja Daud berkata, "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau" (Mazmur 119:11). Menyimpan janji TUHAN ini disebut "penghayatan firman", yaitu memasukkan firman TUHAN ke dalam hati.

Bagaimana cara memasukkan firman TUHAN ke dalam hati? Pertama, dengan mengajarkan firman, "Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu" (6:7a). Setiap orang mampu mengingat iklan yang pernah mereka tonton di TV karena adanya pengulangan. Pengajaran firman TUHAN harus dilakukan secara rutin kepada anak-anak di rumah, bukan sesekali. Sayang, dalam keluarga Kristen pun, anak tidak selalu bisa bertumbuh secara rohani karena banyak orang tua yang tidak cakap mengajar, tidak dewasa rohani, atau karena orang tua bukan orang percaya. Kondisi seperti itu membuat fungsi mengajar anak harus diambil atau dibantu oleh gereja. Gereja harus menyediakan orang tua rohani bagi anak-anak yang tidak memiliki orang tua yang bisa melaksanakan tugas tersebut. Hal ini dilakukan melalui Sekolah Minggu dan Ibadah Minggu. Kedua, dengan membicarakan atau mendiskusikan firman (6:7b). Saat menonton film atau acara TV atau iklan, kita bisa menilai tontonan tersebut dengan menggunakan kriteria firman TUHAN sebagai patokan. Saat ini, diskusi keluarga sering dianggap ketinggalan zaman karena banyak orang menghabiskan waktunya untuk nonton, main game, menjalin relasi melalui medsos, dan sebagainya. Ketiga, dengan menyampaikan firman secara kreatif (6:8-9), misalnya memakai alat bantu visual (lukisan, patung, lagu, film, Alkitab bergambar, tulisan indah berisi ayat Alkitab di dinding, di mug, di baju) dapat menolong orang untuk selalu mengingat atau menghayati firman TUHAN. Apakah Anda secara aktif mempelajari firman Tuhan dan melakukannya?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design