Ketaatan kepada Allah yang Penuh Kasih
Kitab Ulangan adalah kitab menarik yang sangat relevan saat ini. Ada begitu banyak hal yang dapat kita pelajari tentang kehidupan dan pelayanan Kristen. Dalam kitab ini, Musa sedang berusaha melakukan sesuatu yang masih sangat penting bagi semua orang Kristen. Dia sudah lanjut usia, dan bangsa Israel hampir memasuki Tanah Perjanjian. Kitab Ulangan berisi khotbah perpisahan Musa kepada bangsa Israel. Tujuan khotbah itu adalah untuk memotivasi bangsa Israel untuk maju dan menaklukkan Tanah Perjanjian dan mendorong mereka untuk setia kepada TUHAN di tengah semua tantangan kesetiaan yang akan mereka hadapi. Musa memperingatkan mereka akan tantangan yang akan mereka hadapi, mendorong mereka untuk hidup dalam kekudusan, dan memberitahu mereka konsekuensi dari hidup dan kegagalan menjalani kehidupan seperti itu. Musa menyadari adanya godaan yang harus dihadapi umat Israel, yaitu godaan untuk mengompromikan iman mereka melalui penyesuaian dengan aspek-aspek agama Kanaan.
Bukankah tantangan terbesar kita saat ini serupa dengan tantangan yang dihadapi umat Israel? Bagaimana kita bisa tetap setia kepada TUHAN? Bagaimana kita bisa menghindari kompromi saat daya tarik masyarakat di sekitar kita begitu kuat? Bagaimana kita dapat membantu anak-anak dan orang-orang yang kita pimpin untuk menjadi setia? Kitab Ulangan menjelaskan cara Musa mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Setelah mengutip cerita dalam Kitab Ulangan, Rasul Paulus menulis, "Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu zaman akhir telah tiba" (1 Korintus 10:11).
Setiap bagian Kitab Ulangan memiliki arti penting bagi orang Kristen saat ini karena seluruh Kitab Ulangan adalah firman Allah yang harus kita terima tanpa keraguan. Sebagian orang Kristen beranggapan bahwa di era ini, banyak ajaran Perjanjian Lama yang tidak relevan bagi kita. Memang, beberapa hukum dan praktik ibadah orang Yahudi di Perjanjian Lama tidak berlaku bagi orang Kristen. Akan tetapi, sadarilah bahwa agama Israel memiliki akar yang sama dengan agama Kristen saat ini. Kehidupan Kristen seharusnya merupakan respons iman dan ketaatan kepada Allah yang telah bertindak dengan murah hati untuk menebus kita. Di balik hukum yang khusus berlaku di Israel terkandung prinsip yang akan membantu kita menjalani kehidupan beriman saat ini. Membaca dan menikmati Kitab Ulangan akan menolong kita untuk makin mengenal Allah dan diri kita sendiri. [Pdt. Sumito Sung]
Kita Membutuhkan Firman TUHAN
Selasa, 2 April 2024
Bacaan Alkitab hari ini:
Ulangan 1:1-18
Perjalanan umat Allah dari Gunung Horeb sampai ke Kades-Barnea, melalui jalan Pegunungan Seir, memakan waktu sebelas hari (1:2). Musa berbicara kepada orang-orang Israel pada tahun keempat puluh (1:3). Tampaknya, ada alasan untuk menyebutkan perjalanan sebelas hari sebelum menyebutkan tahun keempat puluh. Dibutuhkan waktu sebelas hari perjalanan dari Horeb ke perbatasan Kanaan. Gunung Horeb adalah nama lain dari Gunung Sinai dan terletak di Mesir. Kades-Barnea terletak di perbatasan Tanah Perjanjian. Dipikir-pikir, tidak terlalu jauh dari Mesir sampai ke perbatasan Tanah Perjanjian. Namun dibutuhkan waktu empat puluh tahun untuk seluruh perjalanan dari Mesir ke Kanaan. Mengapa lama sekali? Itulah akibat dari ketidaktaatan umat Israel. Pengembaraan di padang gurun selama puluhan tahun merupakan hukuman atas ketidaktaatan umat Allah. Kitab Ulangan akan mengacu pada hal ini berkali-kali. Ingatlah bahwa ketidaktaatan tidak pernah membuahkan hasil yang baik. Allah akan mengampuni kita ketika kita bertobat. Namun, kadang kala ada konsekuensi dari dosa yang harus kita tanggung.
Sesuatu yang baik terjadi di perbatasan Tanah Perjanjian, yaitu bahwa Musa memberikan atau menguraikan firman TUHAN kepada umat-Nya, "Musa berbicara kepada orang Israel, sesuai dengan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya untuk mereka." (1:3b). Penulis menjelaskan, "Di seberang Sungai Yordan, di tanah Moab, Musa mulai menguraikan hukum." (1:5). Yang paling dibutuhkan umat Allah bukanlah kefasihan atau pidato yang menarik, melainkan firman TUHAN. Ketika Yosua menggantikan Musa di kemudian hari, TUHAN berkata kepada Yosua, "Janganlah engkau lupa menuturkan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak dengan saksama sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan jaya" (1:8). Jalan kejayaan dan kesuksesan Yosua adalah jalan ketaatan terhadap firman TUHAN. Hal yang sama juga berlaku bagi umat Israel dan bagi umat Allah pada masa kini.
Sadarkah Anda bahwa tanggung jawab utama Anda, baik di gereja, di rumah, di kantor, di toko, dan sebagainya adalah mempertemukan orang-orang dengan firman TUHAN? Firman TUHAN akan menolong kita mengatasi tantangan hidup! Salah satu alasan yang membuat perilaku orang Kristen tidak berbeda jauh dengan orang-orang duniawi adalah karena gereja terlalu fokus menghibur jemaat dan kurang membuat mereka bertekad kuat untuk menaati firman TUHAN. Selama ini, apakah Anda sering mengabaikan firman TUHAN?