Bilangan 30

Hati-hati Dengan Ucapanmu

22 Juli 2023
GI Mario Novanno

Dalam Alkitab, ada banyak peringatan tentang perkataan, termasuk tentang nazar. Secara tegas, TUHAN melarang sumpah palsu, "Janganlah kamu bersumpah palsu demi nama-Ku, supaya engkau tidak mencemarkan nama Allahmu; Akulah TUHAN." (Imamat 19:12 TB2). Dalam Bilangan 30:2, bersumpah kepada TUHAN disamakan dengan nazar. TUHAN adalah kudus, dan Ia tidak akan membiarkan nama-Nya dipermainkan, dibuat bahan candaan, apa lagi dimanfaatkan untuk mencari keuntungan dari orang lain. Jadi, "Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, untuk disalahgunakan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyalahgunakan nama-Nya." (Keluaran 20:7 TB2). Apakah Anda melihat bahwa ayat-ayat di atas sebenarnya saling berkaitan? Dalam bacaan Alkitab hari ini, tidak disebutkan sama sekali jenis nazar seperti apa yang bersifat mengikat. Apa pun isinya, nazar yang diucapkan di hadapan TUHAN dengan sengaja pasti bersifat mengikat. Sebaliknya, nazar yang diucapkan dengan tidak sengaja adalah ucapan yang sembarangan, namun tetap bersifat mengikat. Begitu seriusnya pokok ulasan ini sampai-sampai Tuhan Yesus melarang praktik sumpah, "Kamu telah mendengar bahwa kepada nenek moyang kita dikatakan: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu kepada Tuhan. Namun, Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah ... Jika ya, hendaklah kamu katakan: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: Tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat" (Matius 5:33-37 TB2). Tidak seorang pun dapat menjinakkan lidah (Yakobus 3:8 TB2). Belajarlah dari kesalahan Yefta (Hakim-hakim 11:30-31, 34-35).

Perkataan kita harus dapat ‘dipegang’ dan dipertanggungjawabkan di hadapan TUHAN dan sesama. Kata-kata itu sangat berkuasa. Ingatlah bahwa TUHAN menciptakan apa yang tidak ada menjadi ada hanya dengan perkataan (Kejadian 1:3-25). Kata-kata kita dapat menciptakan ‘monster’ dalam diri orang lain ketika menghujat, menghina, memfitnah, dan melecehkannya secara verbal. Sebaliknya, kata-kata kita dapat menciptakan ‘malaikat’ dalam diri orang yang sama ketika kita menguatkan, menghibur, dan menasihati dia secara proporsional. Meskipun tidak sekuat sumpah, kata-kata kita ‘mengikat’ orang yang mendengarkannya. Sedikit banyak, orang yang mendengar kata-kata kita akan terpengaruh. Seseorang dapat terbuai oleh rayuan, tetapi ia juga dapat ‘termakan’ oleh gosip. Sebaliknya, orang itu juga dapat termotivasi dan terinspirasi oleh kata-kata. TUHAN ada di sorga, dan Ia mendengar setiap kata-kata yang keluar dari mulut seseorang. Apakah Anda sudah membiasakan diri untuk mempertimbangkan dengan berhati-hati sebelum berbicara?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design