Sebelum mengunggah sebuah foto di media sosial, biasanya kita akan melakukan proses pengeditan untuk memastikan bahwa foto itu terlihat sempurna. Pada zaman ini, kita sering memakai make-up untuk menarik perhatian orang, agar kita mendapatkan popularitas atau penghormatan dari apa yang kita tampilkan. Namun, kita jarang atau sering lupa terhadap keadaan di dalam diri kita. Kitab Amsal mengingatkan, "Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan." (12:9). Dalam Alkitab Terjemahan Lama, perkataan "bekerja untuk diri sendiri" diterjemahkan sebagai "adalah hamba juga padanya." Pada zaman itu, orang yang memiliki hamba adalah orang yang cukup berada. Amsal ini mengajarkan agar kita jangan ingin terlihat hebat di luar, tetapi sebenarnya tidak memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan. Janganlah kita ingin terlihat suci atau terlihat rohani, padahal sebenarnya hidup kita bobrok dan relasi kita dengan Tuhan tidak beres. Janganlah kita berlagak seolah-olah memiliki keluarga yang harmonis, padahal sebenarnya banyak terdapat konflik dalam keluarga. Janganlah kita hanya terlihat rajin bekerja, tetapi sebenarnya kita hanya mencari muka terhadap atasan.
Penampilan luar yang baik tidaklah salah karena penampilan itu terlihat dari luar dan dapat menjadi berkat bagi orang lain. Akan tetapi, jika penampilan luar bukanlah hasil atau dampak dari apa yang ada di dalam diri Anda, penampilan itu merupakan kemunafikan. Bukalah dulu topeng kehidupan Anda dan jadilah diri Anda sendiri tanpa merasa takut dihakimi. Apakah Anda masih berani datang kepada Tuhan dengan membawa segala kebobrokan dan kelemahan diri Anda karena Anda yakin bahwa Tuhan mengasihi Anda di dalam Kristus bukan berdasarkan apa yang Anda lakukan, tetapi berdasarkan apa yang telah Kristus lakukan bagi Anda? Apakah relasi dalam pernikahan dan keluarga Anda masih merupakan ruang yang aman bagi kasih karunia untuk bertumbuh subur dan tidak ada lagi tuntutan hidup sempurna yang membuat keluarga Anda menjadi arena untuk menghakimi? Apakah Anda masih melakukan pekerjaan dan pelayanan berdasarkan kasih kepada Tuhan, sehingga pekerjaan dan pelayanan bukan merupakan rutinitas yang membosankan? Jika jawaban semua pertanyaan di atas adalah "tidak", Anda harus membuka dulu topeng Anda!