Frasa "itulah sebabnya" (3:14) di awal perikop yang kita baca hari ini menunjukkan bahwa bacaan Alkitab hari ini adalah lanjutan dari perikop sebelumnya. Jelas bahwa yang mendorong Rasul Paulus berdoa adalah karya Kristus yang mendamaikan (2:11-22) serta pemahaman tentang karya pendamaian itu, yang merupakan rahasia Kristus yang dinyatakan kepada Rasul Paulus melalui wahyu (3:1-13). Ia berdoa karena ia mengetahui apa yang telah Allah lakukan dan yang telah Allah wahyukan kepadanya. Fakta ini mengajarkan bahwa landasan penting dalam berdoa adalah pemahaman tentang kehendak Allah. Pengetahuan tentang kehendak Allah—yang diperoleh melalui pembacaan Alkitab—mendorong kita berdoa sampai kehendak Allah itu tergenapi.
Setelah menyampaikan pengantar doanya (3:14-15), Rasul Paulus menyebutkan isi doa syafaatnya bagi Jemaat di Efesus: Pertama, ia memohon kekuatan melalui Roh Kudus yang tinggal di hati jemaat (3:16-17a). Hal dikuatkan dan diteguhkan oleh Roh Kudus serta hal didiami oleh Kristus (3:16-17a) bukan merujuk kepada dua peristiwa berbeda, tetapi satu pengalaman yang sama, karena melalui Roh Kuduslah Kristus berdiam di hati orang percaya. Berdiamnya Kristus di hati orang percaya membuat Jemaat Efesus berakar dalam kasih Kristus. Kedua, berdasarkan permohonan pertama, Rasul Paulus memohon pemahaman akan kasih Kristus dengan keempat dimensinya (3:17b-19a). Jelas bahwa pengetahuan akan kasih Kristus hanya dapat diperoleh oleh Jemaat Efesus dari Allah sendiri karena pengetahuan akan kasih Kristus tidak berasal dari pengetahuan dan pengalaman manusia. Ketiga, ia memohon supaya Jemaat Efesus "dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah" (3:19b), agar bisa menjadi serupa dengan Kristus yang merupakan kepenuhan Allah itu sendiri.
Setiap gereja atau jemaat Tuhan (3:21) yang rindu memancarkan kemuliaan Allah harus berdoa dan mengajar umat Allah untuk meniru isi doa Rasul Paulus. Isi doa Rasul Paulus merupakan kehendak Tuhan yang juga harus kita doakan agar tergenapi dalam hidup kita secara pribadi, dalam keluarga kita, dan dalam kehidupan gereja kita. Kita menujukan permohonan kita kepada Allah Bapa kita (3:14) karena hanya Dia yang sanggup menjawab doa kita (3:20), sehingga nama-Nya dimuliakan turun-temurun.