Bacaan Alkitab hari ini : Yohanes 15:1-8
Apakah Allah selalu mengabulkan doa yang kita panjatkan kepada-Nya? Tidak! Allah bebas menentukan apa yang hendak Dia putuskan atau apa yang hendak Dia kerjakan. Manusia tidak bisa mengatur Allah! Kesalahpahaman terhadap janji Allah tentang pengabulan doa umumnya berkaitan dengan dua hal, yaitu bahwa janji Allah terikat dengan konteks dan bahwa janji Allah seringkali mengandung persyaratan yang harus dipenuhi lebih dulu. Sebelum kita menuntut terpenuhinya janji Allah, kita harus memperhatikan masalah konteks dan persyaratan itu. Dari sisi konteks, seringkali janji Allah berkaitan dengan misi yang harus dijalankan oleh si penerima janji. Sebagai contoh, janji penyertaan Tuhan Yesus (Matius 28:20b) diberikan dalam konteks misi menjadikan semua bangsa sebagai murid Kristus (Matius 28:19). Kita tidak bisa menuntut terpenuhinya janji penyertaan Kristus bila kita mengabaikan misi yang Dia tugaskan kepada murid-murid-Nya.
Janji pengabulan doa dalam Yohanes 15:7b—mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya—mengandung persyaratan bagi terpenuhinya janji tersebut, yaitu "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu" (Yohanes 15:7a). Menjalin relasi dengan Kristus (Jikalau kamu tinggal di dalam Aku) dan menyimpan firman Tuhan di dalam hati (firman-Ku tinggal di dalam kamu) merupakan dua persyaratan penting yang menjamin pengabulan doa. Adanya firman Tuhan di dalam hati kita akan membuat kita bisa menyesuaikan keinginan kita dengan kehendak Allah dan memungkinkan kita berdoa dengan iman, "Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya." (1 Yohanes 5:14).
Tidak berdoa dan salah berdoa merupakan dua penyebab yang membuat kita gagal (Yakobus 4:2-3). Kita harus senantiasa menyadari bahwa sumber kesuksesan adalah kekuatan yang berasal dari Tuhan. Dengan berdoa kita menyatakan kebergantungan kita kepada Tuhan. Dengan mendasari doa kita pada firman Tuhan, kita menaklukkan keinginan kita di bawah kehendak Tuhan. Apakah Anda telah membiasakan diri untuk bergumul mencari kehendak Tuhan melalui firman-Nya? Apakah Anda menganggap kehendak Tuhan sebagai lebih penting daripada keinginan Anda sendiri? Apakah doa Anda selalu didasarkan pada kehendak Allah bagi kehidupan Anda? [P]