Bacaan Alkitab hari ini : Keluaran 15
Peristiwa bangsa Israel melintasi laut menghasilkan bermacam-macam respons. Musa bersama-sama dengan orang Israel mengungkapkan rasa syukur dan pujian mereka kepada Tuhan melalui nyanyian yang menceritakan peristiwa itu serta mengungkapkan keagungan Tuhan (15:1-18). Miryam—kakak Musa—memukul rebana dan menari-nari bersama-sama dengan para perempuan Israel sambil menyanyikan peristiwa itu (15:20-21). Peristiwa dahsyat itu membuat bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar daerah itu—bangsa Edom, Moab, dan Kanaan—menjadi gemetar ketakutan (15:14-16). Peristiwa itu menyadarkan bangsa-bangsa di sekitar daerah itu bahwa Allah bangsa Israel adalah Allah yang mulia dan amat berkuasa, lebih berkuasa daripada ilah-ilah yang mereka sembah.
Sayangnya, respons terhadap kedahsyatan Allah Israel itu tidak membuat mereka beriman kepada Allah Israel. Bangsa-bangsa di sekitar Israel tetap menyembah ilah mereka dan bangsa Israel tetap belum bisa hidup bergantung pada TUHAN. Tidak lama sesudah peristiwa dahsyat itu terjadi, bangsa Israel tiba di Mara. Ternyata bahwa air di sana rasanya pahit sehingga tidak bisa diminum. Dalam kondisi seperti itu, mereka tidak mencari pertolongan Allah, melainkan bersungut-sungut kepada Musa yang mereka anggap telah menjerumuskan mereka ke dalam keadaan yang sulit. Setelah Musa berseru kepada TUHAN, TUHAN menunjukkan sepotong kayu, lalu Ia memerintahkan Musa untuk melemparkan kayu itu ke dalam air, dan air yang semula terasa pahit itu berubah menjadi manis.
Bila kita bersikap jujur dan terbuka, kita pun pasti pernah mengalami pertolongan TUHAN. Sekalipun demikian, saat mengalami sakit atau menghadapi persoalan berat, tidak mudah bagi kita untuk tetap memercayai TUHAN dan bergantung kepada-Nya saja. Banyak orang percaya yang bersungut-sungut kepada TUHAN saat menghadapi masalah dalam kehidupan mereka. Saat menghadapi kesulitan keuangan, banyak orang percaya yang tidak mengingat bahwa Allah telah memelihara dan mencukupi kebutuhan hidup mereka selama bertahun-tahun. Akibatnya, mereka bersungut-sungut kepada TUHAN, padahal masalah yang mereka hadapi sebenarnya kecil dan tidak berarti bila dibandingkan dengan berkat TUHAN yang telah mereka terima secara berlimpah-limpah. Bagaimana dengan Anda? [P]