Bacaan Alkitab hari ini : Keluaran 10-11
Kekerasan hati Firaun itu keterlaluan! Tujuh tulah yang telah dijatuhkan Allah itu sudah membuat bangsa Mesir menjadi sangat menderita. Orang-orang pandai di Mesir—dan bahkan dewa-dewi yang disembah oleh orang Mesir—tidak berdaya menghadapi tulah yang ditimpakan Allah ke atas diri bangsa Mesir. Para pegawai Firaun (yang sudah merasa putus asa) meminta kepada Firaun agar bangsa Israel dibiarkan pergi agar mereka tidak terus tertimpa tulah. Akan tetapi, Firaun menolak. Bagi dia, membiarkan bangsa Israel meninggalkan Tanah Mesir berarti bahwa dia mengaku kalah terhadap serangan tulah yang ditimpakan oleh Allah Israel. Keangkuhannya membuat dia tidak mau merendahkan diri dengan mengaku kalah (bandingkan dengan 10:3). Dia tidak berdaya, tetapi dia tidak mau mengakui ketidakberdayaannya. Setelah tulah yang ke delapan dijatuhkan—yaitu tulah belalang yang memakan habis pohon-pohon di padang yang belum mati sesudah tertimpa hujan es (10:12)—Firaun pura-pura bertobat (10:16). Akan tetapi, setelah tulah berhenti, Firaun tetap tidak mengizinkan bangsa Israel meninggalkan Tanah Mesir, sehingga Tuhan membiarkan kondisi hati Firaun yang telah mengeras itu. (10:20). Karena hati Firaun telah mengeras, tulah yang kesembilan (gelap gulita selama tiga hari di seluruh Tanah Mesir, kecuali Gosyen—daerah tempat bangsa Israel berdiam) ditimpakan tanpa pemberitahuan lebih dulu. Hati Firaun terlalu angkuh sehingga hukuman apa pun yang ditimpakan Allah ke atas bangsa Mesir hanya membuat dia tersentak, pura-pura berubah sikap, tetapi selanjutnya tetap tidak rela melepaskan bangsa Israel.
Sepanjang zaman, ada orang-orang yang bersikap mengeraskan hati seperti Firaun. Orang semacam ini tidak memedulikan peringatan Allah. Mungkin saja orang semacam ini membaca Alkitab atau mendengarkan firman Tuhan secara teratur, tetapi dia tidak mau diatur oleh firman Tuhan. Dia memilih dan menentukan sendiri apa yang hendak dilakukannya. Dia berkeras melakukan apa yang ingin dia lakukan sekalipun dia sadar bahwa keputusannya itu melawan kehendak Tuhan. Orang seperti Firaun adalah orang yang terlalu angkuh sehingga tidak mau merendahkan diri untuk menyesuaikan cara hidupnya dengan kehendak Tuhan. Bila Anda pernah bersikap angkuh dan keras kepala seperti Firaun, bertobatlah segera selagi Allah masih memberi kesempatan! [P]