Bacaan Alkitab hari ini : Keluaran 6:1-7:13
Nama—dalam teologi yang berdasarkan Alkitab—bukan sekadar sebuah panggilan yang tidak berarti, melainkan selalu mengandung makna tertentu. Sebutan "TUHAN" atau Yehova mengungkapkan tentang Allah yang mengikatkan diri ke dalam perjanjian dengan umat-Nya, dan Dia pasti menggenapi janji-Nya. Allah berfirman kepada Musa bahwa Dia telah menampakkan diri-Nya kepada leluhur Israel (Abraham, Ishak, dan Yakub), tetapi Dia belum memperkenalkan diri-Nya dengan nama TUHAN (6:2). Dengan menyatakan bahwa Dia adalah TUHAN, Allah bermaksud agar umat Israel mengenal-Nya sebagai Allah yang setia kepada perjanjian-Nya.
Saat mendengar apa yang Allah sampaikan melalui Musa, umat Israel yang sedang mengalami penindasan yang berat dari Firaun itu ternyata tidak mempercayai penuturan Musa (6:8). Paling tidak, ada tiga hal yang dapat membuat umat Israel tidak memercayai penggenapan janji Allah: Pertama, Alkitab memberi kesaksian bahwa umat Israel cenderung meragukan kehadiran dan penyertaan Allah, padahal mereka telah menyaksikan berbagai mujizat yang berasal dari Allah (15:24, 16:2, 17:3, 7). Pada akhirnya, Allah menyebut bangsa Israel sebagai bangsa yang tegar tengkuk (32:9. Ulangan 9:13). Kedua, setelah lebih dari 400 tahun menerima janji Allah, bangsa Israel—sampai zaman Musa—belum menerima penggenapan janji Allah itu. Hal itu membuat mereka sulit untuk meyakini bahwa Allah akan mewujudkan janji yang telah Ia ungkapkan kepada para bapa leluhur mereka. Ketiga, bangsa Israel mengalami penderitaan yang berat, sehingga mereka meragukan kesetiaan Allah.
Kondisi orang Kristen pada saat ini berbeda dengan kondisi umat Israel saat itu. Saat ini, kita telah memperoleh berbagai bukti tentang kesetiaan Allah yang terungkap secara jelas melalui kesaksian Alkitab. Wujud kesetiaan Allah terlihat paling jelas pada karya Kristus. Kristus telah menggenapi janji Allah yang diungkapkan pertama kali dalam Kejadian 3:15, dan kemudian diungkapkan pula dalam berbagai nubuatan lain di Perjanjian Lama. Sekalipun kadang-kadang kita menghadapi situasi yang sulit, tetapi berbagai catatan dalam Alkitab seharusnya meyakinkan kita bahwa janji-Nya pasti akan digenapi, termasuk janji penyertaan-Nya (Matius 29:20). Janganlah kita menjadi orang yang tegar tengkuk, tetapi hendaklah kita terus belajar untuk menaati Allah. [ECW]