Pasal ini menggambarkan penghukuman atas kejahatan dan dosa kota Roma. Penggambaran itu mengingatkan kita bahwa Tuhan akan menghakimi dosa dan kejahatan dunia ini. Babel--lambang kota Roma serta lambang kehidupan duniawi yang melawan Allah--digambarkan sebagai tempat tinggal roh-roh jahat (18:2), tempat yang menggoda dan memabokkan orang (18:3), penuh dengan dosa yang ditimbun setiap hari (18:5), kehidupan dalam kemewahan dan pesta pora (18:12-23). Mereka bukan hanya hidup dalam kehidupan yang melawan Allah, tetapi juga menggoda, memabokkan dan menyesatkan orang lain untuk memiliki gaya hidup seperti mereka. Ketika mereka dihukum dan dijatuhkan, mereka digambarkan seperti batu yang dilemparkan ke dalam laut. Semua kemewahan dan kemuliaan duniawi mereka akan lenyap (18:21). Bahkan, dikatakan bahwa hanya dalam 1 jam saja Allah menghancurkan mereka (18:10, 16), suatu kejatuhan yang sangat drastis.
Dalam kondisi seperti itu, Allah berseru kepada umat-Nya untuk tidak mengambil bagian dalam dosa-dosa keduniawian. Umat Allah disuruh pergi dari tempat-tempat yang berdosa (18:4). Tentu saja orang Kristen tidak bisa secara hurufiah pergi dari suatu tempat atau kota yang berdosa. Tuhan mengutus mereka ke tempat-tempat itu untuk menjadi saksi yang setia sampai mati. Akan tetapi, secara rohani, orang Kristen tidak boleh ikut-ikutan dalam keduniawian. Orang Kristen tidak boleh serupa dengan dunia ini. Orang Kristen tidak boleh dibuat jahat oleh tempat yang jahat, sebaliknya orang Kristen harus mentransformasi tempat yang jahat dengan Injil Yesus Kristus, selama waktu masih ada. Apakah Anda telah memberi pengaruh positif terhadap lingkungan Anda? [AH]
Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, Per gilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya." Wahyu 18:4