Setelah melakukan perjalanan misi keliling melalui Pulau Siprus, Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra, dan Derbe, tim PI Rasul Paulus lalu kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia di Siria, ke gereja yang telah mengutus mereka untuk pergi melakukan perjalanan misi (14:26). Setelah tiba di gereja Antiokhia, mereka mengumpulkan jemaat, lalu melaporkan pengalaman mereka. Dengan demikian, gereja Antiokhia bukan hanya menjadi gereja pengutus misionaris (yaitu Barnabas dan Saulus, 13:2), melainkan menjadi pangkalan misi.
Adanya pangkalan misi itu amat penting bagi pelaksanaan Amanat Agung Kristus. Gereja yang menjadi pangkalan misi adalah gereja yang sadar bahwa mereka harus melaksanakan Amanat Agung Kristus. Gereja bukan hanya harus mengutus orang untuk menjalankan misi, melainkan juga harus mendoakan orang-orang yang melaksanakan misi tersebut. Dengan adanya orang yang diutus dan gereja yang mendukung dalam doa--dan bila memungkinkan juga mendukung dalam dana--maka misi menjadi proyek bersama yang mempersatukan seluruh tubuh Kristus. Selain itu, adanya gereja yang mendukung pelayanan misi akan melahirkan orang-orang baru yang siap diutus untuk menjalankan misi berikutnya.
Apakah gereja Anda telah menjadi pengkalan misi? Adakah orang-orang yang menjadi utusan dari gereja Anda untuk melayani di tempat-tempat yang belum pernah mendengar berita Injil? Apakah gereja Anda mendoakan orang-orang yang terjun dalam pelayanan misi? Apakah ada orang-orang baru dari gereja Anda, khususnya anak-anak muda, yang sedang disiapkan untuk menjalankan pelayanan misi? [P]
"Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan." Kisah Para Rasul 14:26