Pada umumnya, suatu perubahan baru bisa terjadi setelah melewati pergumulan berat. Allah memulai perubahan dengan mengubah cara pandang Rasul Petrus terhadap bangsabangsa bukan Yahudi. Akan tetapi, orang Yahudi Kristen yang lain tidak mudah menyetujui tindakan Rasul Petrus menginjili orang-orang bukan Yahudi di rumah Kornelius. Rasul Petrus harus memberi penjelasan dengan sabar--dengan menceritakan pergumulannya sendiri--sampai akhirnya orang-orang Yahudi Kristen yang lain dapat menerima--bahkan menyetujui--tindakan Rasul Petrus (11:1-18). Rasul Petrus patut menjadi seorang pemimpin karena bukan saja dia bersedia untuk berubah, tetapi dia juga berhasil mengubah pandangan massa (orang Kristen Yahudi) tentang keselamatan bagi orang bukan Yahudi. Proses perubahan ini terjadi pula pada diri orang-orang Kristen yang tersebar. Semula mereka hanya memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja, tetapi kemudian mereka juga memberitakan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi (11:19-20). Pengalaman Rasul Petrus itu mencerminkan pengalaman orang Kristen sepanjang masa.
Sebagai orang yang percaya kepada Kristus, kita harus sadar bahwa kita tidak boleh hidup mengikuti teladan dunia ini, melainkan kita harus berubah mengikuti teladan dan ajaran Tuhan Yesus. Kita harus meninggalkan pola pikir dan pola hidup yang lama serta menggantikannya dengan pola pikir dan pola hidup yang baru (bandingkan dengan Roma 12:2; 2 Korintus 5:17; Galatia 2:20). Perubahan ini kadang-kadang bersifat radikal (langsung, cepat), tetapi kadang-kadang melalui proses yang panjang. Apakah Anda sudah mengalami perubahan? [P]
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Roma 12:2