Petrus dan Yohanes adalah orang biasa yang telah dilatih oleh Yesus Kristus, Sang Guru Agung, untuk mengandalkan Allah. Secara manusiawi, latar belakang mereka biasa saja. Mereka adalah bekas nelayan yang tidak memiliki keistimewaan. Satusatunya "keistimewaan" hanyalah bahwa mereka menyadari kelemahan mereka dan mereka mengandalkan Allah. Saat orang banyak terpesona melihat bahwa perkataan Rasul Petrus membuat si lumpuh bisa berjalan, Rasul Petrus (dan Rasul Yohanes) tidak berbangga diri, melainkan mereka mengembalikan kemuliaan kepada Allah dengan mengakui bahwa kepercayaan kepada (dalam nama) Tuhan Yesus yang telah memberikan kesembuhan! (3:16). Kekaguman orang banyak terhadap diri mereka tidak membuat mereka berhenti berbicara, melainkan membuat mereka mengarahkan orang banyak untuk memberi respons iman (kesadaran) dan pertobatan (3:19).
Bila orang banyak mengagumi pelayanan kita, kita harus waspada agar kita tidak menikmati kekaguman tersebut dan melupakan tugas kita untuk membawa orang-orang yang kita layani kepada respons iman dan pertobatan. Bila Anda merasa bahwa diri Anda hebat dan hanya Anda yang bisa melayani dengan baik, Anda telah gagal dan Anda mencuri kemuliaan Tuhan! Pelayanan yang baik akan membuat kita semakin rendah hati (karena kita menyadari ketidakmampuan kita) dan membuat kita mengarahkan orang yang kita layani untuk memuliakan Allah dan mempercayai Yesus Kristus! Apakah Anda telah mengandalkan Allah, bukan mengandalkan kemampuan diri sendiri? Apakah Anda membawa orang-orang yang Anda layani kepada Yesus Kristus, bukan kepada diri Anda sendiri? [P]
Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel , mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?" Kisah Para Rasul 3:12