Maria memuliakan Tuhan karena merasa diperhatikan oleh Tuhan. Perkataan "Ia telah memperhatikan" menjelaskan tentang belas kasihan Tuhan. Belas kasihan Tuhan menjadi alasan untuk memuji Tuhan karena Maria menyadari bahwa dirinya hanyalah hamba yang rendah. Secara status sosial pun, Maria bukan orang kaya yang terpandang. Akan tetapi, Allah berkenan memakai dirinya untuk melahirkan Juruselamat.
Ketika membaca Injil Lukas, Theofilus pasti mendapat pengertian bahwa Tuhan sama sekali tidak terkesan dengan kedudukan, kemewahan, dan kekuasaan seseorang. Yang tidak diperhitungkan oleh dunia justru dipilih oleh Allah. Yang menjadi ukuran Allah tidak sama dengan ukuran yang dipakai oleh dunia. Dunia hanya menghargai orang yang unggul dan mengabaikan orang yang dianggap tidak unggul. Tuhan menilai seseorang bukan dari keunggulannya, bahkan Allah mengasihi manusia saat manusia masih berada dalam keadaan berdosa (Roma 5:8). Hal itu berarti bahwa sebenarnya manusia tidak memiliki kualifikasi yang membuat Allah memilih dia. Yang menggerakan Allah untuk memilih manusia guna menjadi alat-Nya adalah kedaulatan-Nya. Luar biasa, bukan?
Pujian Maria merupakan ekspresi sukacita karena Allah berkenan memilihnya. Maria sadar bahwa pemilihan Allah dimaksudkan untuk menjalankan rencana Allah guna mencapai tujuan Allah, yaitu karya keselamatan bagi manusia berdosa. Oleh karena itu, respons Maria adalah ketaatan, "jadilah padaku menurut perkataanMu", dan kerinduan untuk memuliakan Tuhan. Tahukah Anda bahwa Tuhan pun memilih Anda untuk menggenapi rencana-Nya? Muliakanlah Tuhan! [LH]
"Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku ber gembira karena Allah Juruselamatku, sebab Ia telah memper hatikan kerendahan hamba-Nya." Lukas 1:46b-48a