Amsal 28

Manfaat Menegur

5 Desember 2021
GI Fernandes Lim

Salah satu tantangan yang muncul saat kita hendak menegur atau mengoreksi suatu kesalahan adalah ketakutan dipersepsikan buruk oleh orang yang kita tegur, "Kamu ini sok suci, seperti tidak pernah melakukan kesalahan saja!" Ungkapan seperti itu acapkali terlontar dari orang yang tersinggung saat ditegur. Akhirnya, demi menjaga relasi, banyak orang memilih untuk diam atau masa bodoh saat melihat tindakan yang salah atau perbuatan dosa.

Pandangan penulis Amsal berbeda dengan pandangan umum, "Siapa menegur orang akan kemudian lebih disayangi daripada orang yang menjilat." (28:23). Walaupun ada orang yang tidak mau ditegur, ada pula orang yang menghargai teguran, bahkan ia lalu lebih menyayangi orang yang menegur daripada yang menjilat. Orang yang menegur mungkin bisa diasingkan sementara. Akan tetapi, bila yang ditegur bijaksana, ia akan menghargai teguran, dan bahkan berterima kasih terhadap orang yang menegur.

Pasal sebelumnya menjelaskan bahwa seorang kawan akan memberikan teguran dengan maksud baik. Hal ini berbeda dengan lawan yang mencium secara berlimpah-limpah (27:6). Komunitas yang berani menyatakan kebenaran merupakan wujud dari komunitas yang saling mengasihi dan saling mengasah, "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya" (27:17). Memberi teguran yang membangun adalah salah satu cara "menajamkan" sesama.

Memang, tidak semua teguran bersifat membangun. Ada teguran yang hanya membuat seseorang menjadi sakit hati. Bagaimana memberikan teguran yang membangun? Ingatlah prinsip 4-S dalam menegur: Pertama, segera. Saat melihat suatu kesalahan, segera doakan dan siapkan hati untuk membuat janji bertemu dengan orang tersebut. Kedua, subjektif. Sampaikan teguran dari sudut pandang orang pertama. Mulailah dengan berkata, "Menurut pandangan saya, ...." Pembicaraan harus dipusatkan pada perilaku, bukan pada si pelaku. Hindari perkataan, "Kamu itu ...." Ketiga, singkat. Bicarakan masalah secara langsung, jangan berputar-putar. Keempat, suportif. Sampaikan bahwa Anda akan selalu mendukung orang yang Anda tegur untuk memperbaiki diri. Mintalah maaf bila teguran yang Anda sampaikan menimbulkan perasaan tidak nyaman.


Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design